Kamis, 07 November 2013

Minuman Stevia



Optimasi Kondisi Klarifikasi Larutan Stevia rebaudiana Sebagai Minuman Kesehatan Yang Berkhasiat Antidiabetes

Yohanes Martono and Dewi K.A.K.H
Prodi Kimia FSM UKSW

Stevia rebaudiana adalah tanaman herbal yang mengandung senyawa aktif steviosida. Senyawa ini memiliki kemanisan 100-300 kali sucrose dan dapat menurunkan gula darah khususnya pada penderita diabetes. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan proses penghilangan warna pada proses klarifikasi ekstrak air Stevia rebaudiana. Larutan yang dihasilkan dapat digunakan untuk minuman alami yang berkhasiat antidiabetes. Penghilangan warna dilakukan dengan metode penyesuaian pH dan adsorbsi. pH larutan disesuiakan dengan asam sitrat dan CaCO3. Adsorpsi larutan dilakukan dengan adsorben bentonit, vermiculite, dan kaolin teraktivasi serta kombinasinya. Adsorpsi dilakukan secara maserasi dan kolom. Persen klarifikasi ditentukan secara spektroskopi sedangkan kandungan steviosida ditentukan dengan High Performance Liquid Chromatography. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian pH memiliki 70,25% untuk λ 410 nm dan 47,92% untuk λ 665 nm.  Adsorpsi dengan kombinasi bentonit dan kaolin secara kolom memiliki persen klarifikasi tertinggi yaitu 96,63% untuk λ 410 nm dan 100,00% untuk λ 665 nm. Sedangkan adsorpsi bentonit teraktivasi secara maserasi memiliki persen klarifikasi 91,56% λ 410 nm dan 100% untuk λ 665 nm. Perlakuan adsorpsi dengan kolom menjerap steviosida hingga 99,2% sedangkan secara maserasi, adsorpsi dapat menjerap steviosida hingga 47,63%. Perlakuan penyesuaian pH dapat mempertahankan steviosida dengan steviosida yang hilang hanya 5,86%. Oleh karena itu, perlakuan dengan peyesuaian pH merupakan perlakuan yang optimal.

Kata kunci: Stevia rebaudiana, adsorpsi, penyesuaian pH, klarifikasi.

Jumat, 16 Agustus 2013

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR FENOLIK TOTAL DARI ASAM FENOLAT AMPAS TEH HITAM INDUSTRI




Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia. Selain sebagai minuman yang menyegarkan, teh telah lama diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Teh berpotensi sebagai antimutagenik, antihipertensi dan antitumorigenik (Hartoyo, 2003). Kunci utama dari khasiat teh ada pada komponen bioaktifnya, yaitu senyawa polifenol (flavonoid) yang disebut dengan katekin. Flavonoid yang terdapat pada teh terutama berupa flavanol dan flavonol. Senyawa tersebut berpotensi sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat menimbulkan berbagai penyakit (Winarsih, 2007).
Teh hitam merupakan produk utama di Indonesia, dimana Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar ke-5 di dunia (Luban, 2007).  Berkat kepopuleran teh sebagai minuman rakyat, maka saat ini pun banyak diproduksi teh dalam bentuk siap minum, baik yang dikemas dalam botol maupun dalam kotak (Bambang, 2003). Berbagai proses produksi ini akan menghasilkan ampas teh yang cukup besar. Sebagian ampas teh tersebut dimanfaatkan sebagai kompos dan sebagiannya lagi dibuang begitu saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam fenolik ampas teh hitam industri dapat difraksinasi ke dalam bentuk bebas dan terikat menjadi tiga fraksi asam fenolik yaitu asam fenolik bebas, asam fenolik ikatan ester dan asam fenolik ikatan glikosida. Purata aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi asam fenolik bebas, yaitu 0,7035 mek/gram sampel, sedangkan purata kadar fenolik total tertinggi terdapat pada ekstrak kasar ampas teh hitam, yaitu 5,8892 mg as. galat/gram sampel. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa aktivitas antioksidan tidak selalu bergantung pada kadar fenolik totalnya. 


Kata-kata kunci: antioksidan, total fenolik, asam fenolat, ampas teh hitam






Analisis Protein dan Identifikasi Asam Amino pada Tepung Gaplek Terfortifikasi Protein Tepung Biji Saga Pohon (Adenanthera pavonina Linn.)



 
Analisis Protein dan Identifikasi Asam Amino pada Tepung Gaplek Terfortifikasi Protein Tepung Biji Saga Pohon   (Adenanthera pavonina Linn.)
Yohanes Martono , Sri Hartini , Irene Wijaya Gunawan  
Prodi Kimia Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga
yohanes_mart@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kandungan protein terlarut pada berbagai lama waktu fermentasi perlakuan dan mengidentifikasi asam amino pada tepung gaplek terfortifikasi dengan tepung biji saga pohon. Fermentasi tepung gaplek dengan penambahan tepung biji saga pohon (13,16%) dan kapang (5%) dilaksanakan selama 40 jam 12 menit. Kandungan protein terlarut diukur menggunakan metode Biuret dan dianalisa menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Untuk membedakan rata-rata antar perlakuan digunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan tingkat kebermaknaan 5%. Sebagai perlakuan adalah sampel dan kontrol pada waktu fermentasi 0, 20 dan 40 jam sedangkan sebagai kelompok adalah waktu analisa. Identifikasi asam amino pada tepung gaplek terfortifikasi menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan protein terlarut tertinggi terdapat pada tepung gaplek terfortifikasi pada lama fermentasi 40 jam yaitu 12,11 ± 0.42%. Hasil identifikasi asam amino pada tepung gaplek terfortifikasi adalah asam aspartat, asam glutamat, serin, histidin, glisin, arginin, alanin, tirosin, metionin, valin, fenilalanin, ileusin, leusin dan lisin.
Keywords: fortifikasi, fermentasi, gaplek, asam amino, biji saga pohon