Selasa, 14 Juni 2011

POTENCY OF INDUSTRIAL TEA WASTE:


Add caption
Indonesia is one of ten biggest countries that produce tea for world. It makes Indonesia produce various tea products. Every tea production process produces the large quantity of industrial tea wastes every day. Our previous research showed that industrial tea wastes still have antioxidant activity. It means that industrial tea wastes contained of phenolic compounds which can be used as UV filter for sunscreen. This research compared antioxidant activity, total phenolic contents and UV filter effectiveness between green and black industrial tea wastes. Antioxidant activity were analyzed by reducing power and DPPH method, total phenolic contents of tea wastes extract were analyzed using Folin-Ciocalteu assay, while UV filter effectiveness were assessed by UV spectra and absorbance of each tea wastes extract related to its concentration in order to yield maximum protection. The results showed that although green tea waste extract had higher antioxidant activity but adversely, black tea had higher total phenolic contents. UV filter effectiveness is affected by polyphenols content in substances, so it suggested that black tea waste extract is more potential than green tea waste extract as photoprotection substance.

abstract_pdf,
full text

Senin, 13 Juni 2011

Potensi Stevia Sebagai Pemanis Alami Rendah Kalori Yang Berkhasiat Antidiabetes


Masih banyaknya penggunaan pemanis sintetik di Indonesia menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian. Dari berbagai penelitian banyak yang mengungkapkan efek negatif dari penggunaan pemanis sintetik untuk jangka waktu yang lama. Beberapa negara juga telah membatasi penggunaan pemanis sintetik untuk keperluan makanan dan minuman.
Kehadiran gula stevia dapat dijadikan sebagai alternatif yang tepat untuk dijadikan pengganti pemanis buatan atau sintetik. Tingkat kemanisan gula stevia antara 200-300 kali sukrosa (Philip, 1987), sedang siklamat yang merupakan pemanis sintetik yang masih sering digunakan ternyata hanya memiliki tingkat kemanisan 30-80 kali dari tingkat kemanisan sukrosa. Pemanis aspartam, pemanis sintetik kontroversial yang juga masih digunakan tingkat kemanisannya 100-200 kali sukrosa. Dengan kata lain, tingkat kemanisan gula stevia masih lebih tinggi dibandingkan dengan aspartam atau siklamat yang selama ini masih digunakan sebagai pemanis berbagai macam produk makanan dan minuman (Lutony, 1993).
Steviosida adalah pemanis alami yang bersifat rendah kalori. Menurut Tjasadihardja Fujita, produk dari Stevia rebaudiana Bert. dapat digunakan sebagai makanan berkalori rendah bagi penderita diabetes, orang kegemukan dan penderita gigi berlubang. Metode yang dilakukan adalah menggunakan kelinci sehat dengan bobot sekitar 2 kg dipuasakan selama 14 jam. Penyelidikkan efek hipoglikemik zat pemanis stevia dilakukan dengan glukosa toleransi. Penentuan kadar gula darah dipakai cara Nelson-Somogyi.




Hasil yang diperoleh bahwa ternyata pernapasan dan detak jantung tidak dipengaruhi bahkan berkhasiat hipoglikemik. Pada pemberian zat pemanis stevia tanpa pemberian glukosa dibandingkan dengan pemberian tolbutamida maka kadar gula darah turun 53,6 %. Dari hasil tersebut dapatlah disimpulkan bahwa zat pemanis Stevia rebaudiana Bert. dapat dipakai sebagai zat pemanis pada penderita diabetes karena disamping berkalori rendah mempunyai sifat hipoglikemik yang berarti, tentu saja mengenai adanya efek samping yang negatif perlu diteliti (Djas, 2005).