Jumat, 26 Juni 2009

BAHAYA MINYAK GORENG BEKAS


Sebagian besar masyarakat masih menggunakan minyak goring yang telah dipakai untuk menggoreng ulang. Minyak goring sebagai media transfer panas dapat mengalami kerusakan. Kerusakan utama adalah timbulnya baud an rasa tengik, sedangkan kerusakan lain meliputi peningkatan kadar asam lemak bebas (FFA), perubahan indeks refraksi, angka peroksida, angka karbonil, hingga timbulnya busa dan kotoran dari bumbu yang digunakan dan bahan yang digoreng. Semakin sering digunakan tingkat kerusakan minyak semakin tinggi.

Hasil penggorengan biasanya mengandung 5-40% minyak. Konsumsi minyak yang rusak dapat menyebabkan berbagai penyakit diantaranya pengendapan lemak dalam pembuluh darah (arterosklerosis) dan penurunan nilai cerna lemak. Berdasarkan penelitian, minyak goreng yang dipanaskan mengandung gugus benzena yang dapat mengeluarkan senyawa dioksin ketika menggoreng dengan temperatur di bawah 800° C. Ketika senyawa dioksin ini masuk ke dalam tubuh maka akan menggangu sistem reproduksi sel dalam tubuh yang pada akhirnya dapat memicu kanker. Selain itu selama penggorengan juga terbentuk senyawa acrolein yang bersifat racun dan menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.

Kerusakan minyak goreng selama penggorengan akan menurunkan nilai gizi dan berpengaruh terhadap mutu dan nilai bahan pangan yang digoreng. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dan berhati-hati terhadap penggunaan minyak goreng bekas ini.

1 komentar: