Jumat, 26 Juni 2009

SEHATNYA MINUM TEH


Teh adalah salah satu jenis minuman yang paling dikenal di dunia. Minum secangkir teh untuk menghilangkan stres atau untuk waktu santai sudah menjadi bagian dari keseharian berjuta penduduk di dunia. Indonesia termasuk dalam 5 negara terbesar pengekspor teh selain India, China, Sri Lanka, dan Kenya. Produksi ekspor teh di Indonesia mencapai 6% dari total ekspor teh dunia (Anonim, 20082). Di dalam negeri, teh dikonsumsi dalam bentuk minuman. Berbagai produk teh baik jenis teh hijau, hitam, maupun teh wangi telah diproduksi. Bentuk sediaan teh ini juga berbagai macam, dari bentuk teh padat untuk seduhan, teh celup, hingga teh yang dikemas dalam botol. Saat ini, bentuk sediaan teh yang digemari masyarakat adalah teh celup, karena praktis penyiapannya.

Berbagai penelitian selama dasawarsa terakhir abad 20 ini menunjukkan bukti bahwa teh dapat menjaga kesehatan tubuh manusia. Hasil studi epidemologik menunjukkan bahwa teh dan flavonoid turunan teh dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dan arterosklerosis (Miura dkk., 2001). Berbagai studi epidemologik juga menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat mencegah dan memperlambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker perut, payudara, kandungan, prostat, dan rongga mulut. Manfaat lain mengkonsumsi teh bagi kesehatan diantaranya dapat menurunkan kolesterol, melangsingkan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh dan masih banyak yang lain (Syah, 2006). Selain itu, teh juga mempunyai aktivitas biologis sebagai antiviral, antioksidatif, antimutagenik, antikarsinogenik dan antiobesitas (Murakami dkk., 2006). Teh juga dapat digunakan sebagai agen pencegah kanker dan hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat menghambat pertumbuhan sel kanker kolorektal (prostaglandin E2) (August dkk., 1999). Berbagai studi telah menunjukkan bahwa katekin dan polifenol teh merupakan senyawa yang efektif meredam radikal bebas seperti oksigen reaktif termasuk superoksida, radikal peroksi, oksigen singlet, dan radikal nitrogen seperti peroksinitrit, dan juga asam hipoklorit (Frei dan Higdon, 2003).


Kemampuan katekin teh hijau menangkap radikal bebas 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibanding vitamin E. Selain polifenol, teh juga mengandung alkaloid dan mineral yang berkhasiat bagi kesehatan. Mineral penting di dalam teh adalah fluor yang bagus untuk kesehatan gigi. Vitamin C dalam teh mampu menurunkan stres dan flu, vitamin B komplek mampu membantu metabolisme karbohidrat, dan asam amino mampu menurunkan tekanan darah (Syah, 2006).


Teh hijau ternyata juga dapat melindungi deoxyribonucleotides acid (DNA) dari efek oksidasi yang dapat merusaknya (Erba dkk., 1999). Manfaat lain teh adalah, senyawa katekin dalam teh khususnya EGCG dapat melindungi kulit manusia dari iradiasi UV yang dapat menyebabkan kanker kulit (Xiu-zhu dkk., 2006; Svobodova dkk., 2003).

2 komentar:

  1. saya lagi melakukan penelitian ttg teh hijau sbg antikanker..
    boleh gag minta daftar2 pustaka yg anda gunakan pada blog anda?
    makasi..

    BalasHapus